Minggu, 31 Mei 2015

Perkembangan Bahan Pertambangan di Indonesia dan Dunia (per Mei 2015)




Tambang mineral sejenis Batu bara makin memperlihatkan kemampuannya untuk bergerak menguat, setelah terjadi penurunan berkepanjangan pada perdagangan sebelumnya. Menurut pergerakan di bursa Rotterdam, harga batu bara pada penutupan perdagangan Selasa (26/5/2015) atau Rabu pagi WIB (27/5/2015) kontrak Juli 2015 menguat 0,27% ke 56,45/metrik ton.

Seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (27/5) mengemukakan industri batu bara menghadapi depresi terburuk dalam beberapa dekade, di tengah persaingan yang ketat dari gas alam murah, penerapan standard emisi, dan melambatnya permintaan dari China yang menjadi konsumen terbesar di dunia dari batubara yang digunakan dalam pembuatan baja. 


Industri batu bara menghadapi depresi terburuk dalam beberapa dekade, di tengah persaingan yang ketat dari gas alam murah, penerapan standard emisi, dan melambatnya permintaan dari China yang menjadi konsumen terbesar di dunia dari batubara yang digunakan dalam pembuatan baja. "Kita yakin ada masa depan untuk industri ini," kata Analis Ekuitas Credit Suisse Group AG, Nathan Littlewood, Rabu (27/5).
"Emas telah gagal menarik peluang permintaan dari pembelian safe haven pada hari ini, meskipun terjadi penurunan tajam di pasar ekuitas Eropa dan AS," kata Analis Forex.com. Fawad Razaqzada, seperti dikutip dalam liputan6.com, Rabu (27/5).

Di sisi lain, data penjualan rumah AS juga naik lebih dari harapan pada April dan kepercayaan konsumen naik pada Mei. Ini menambah optimisme jika The Fed segera menaikkan suku bunganya pada tahun ini.




Disisi lain, pergerakan harga emas batangan logam mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun cukup banyak, hingga Rp 5.000/gram. Sementara harga pembelian kembali alias buyback turunnya lebih banyak lagi. Harga emas batangan dipatok Rp 550.000/gram, turun Rp 5.000/gram dari perdagangan kemarin Rp 555.000/gram, seperti dikutip dalam detik.com, Rabu (27/5). Sementara harga pembelian kembali oleh emiten berkode ANTM ini dari konsumen turun hingga Rp 7.000 menjadi Rp 495.000/gram, bandingkan dengan harga kemarin Rp 502.000/gram.

Untuk harga emas di pasaran dunia merosot hampir 2 persen pada Rabu pagi (27/5) didorong sentimen keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) dan komentar Kepala Federal Reserve Janet Yellen tentang pengetatan kebijakan moneternya. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun US$ 17,10 menjadi US$ 1.186,90 per ounce. Dolar tercatat menguat 1,3 persen terhadap sekeranjang mata uang utama negara lainnya, setelah data ekonomi AS menunjukkan perbaikan, seperti rencana pengeluaran investasi bisnis yang meningkat untuk bulan kedua berturut-turut pada April lalu.




Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar