Rabu, 11 Januari 2012

Bab 4. Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil

Kewiraswastaan, wiraswasta, dan wiraswastawan
Istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan ‘swasta’. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal dari dua kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya sendiri, dan sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas kekuatan sendiri. Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah keberanian, keutamaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri.
Kewiraswastaan adalah kemampuan seseorang dalam menginvestasikan sejumlah uang untuk memulai sebuah usaha dan berani menanggung segala resiko yang akan terjadi. 
Wiraswastawan atau orang yang berwiraswasta adalah orang-orang yang peka dalam melihat peluang berbisnis di masyarakat dan mampu mengembangkan peluang bisnis tersebut menjadi sebuah usaha yang maju sehingga dapat membuat sebuah lapangan kerja baru. 

Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil memiliki peranan penting dalam dunia usaha. Berdasarkan pengalaman di beberapa Negara maju menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang cukup besar di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa



Perkembangan franchising di Indonesia
Di Indonesia, waralaba sebagai format bisnis mulai dikenal pada awal tahun 80-an. Seiring masuknya waralaba asing ke sektor usaha rumah makan siap saji (fastfood chain restoran) seperti KFC, Pioneer Take Out, Texas Church, dan lain-lain. Jaringan ini berkembang hanya dalam waktu singkat. Hal ini ini dimungkinkan karena para pengusaha kita yang berkedudukan sebagai penerima waralaba ( franchisee) diwajibkan mengembangkan bisnisnya melalui master franchise yang diterimanya dengan cara mencari atau menunjuk penerima waralaba lanjutan. Dengan mempergunakan sistem piramid atau sistem sel suatu jaringan format bisnis waralaba berekspansi. 
Menurut data dari Deperindag RI tahun 1997, terdapat 250 lebih perusahaan yang menerima waralaba (franchisee) dari waralaba asing, dan tersebar di beberapa bidang usaha diantaranya:
·         Rumah makan/Restoran
·         Jasa Pemasaran
·         Hotel
·         Toko Buku & Toko Cidera Mata
·         Minimarket
·         Penyewaan Kendaraan
·         Tempat Pemugaran Tubuh dan Perawatan Tubuh
·         Salon Kecantikan, Penata Rambut, dan lain sebagainya



Ciri-ciri perusahaan kecil
Secara umum, perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri sebagai berikut:
·         Manajemen berdiri sendiri
Biasanya para manajer perusahaan merupakan pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan
·         Investasi modal terbatas
Pada umumnya modal sebuah perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik karena jumlah modal yang dibutuhkan relatif sedikit/kecil.
·         Daerah operasi lokal
Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal di dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.
·         Ukuran secara keseluruhan relatif kecil
Penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan.
Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.



Kegagalan perusahaan kecil 
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain.

Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian

Perbedaan antara kewirausahaan dan perusahaan kecil

Kewirausahaan
·         Berpikir dan bertindak secara strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah
·         Selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan
·         Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern
·         Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan permodalan

Perusahaan Kecil
·         Umumnya dikelola pemilik
·         Struktur organisasi sederhana
·         pemilik mengenal karyawan
·         Presentase kegagalan perusahaan tinggi
·         Kekurangan manajer yang ahli modal jangka panjang sulit diperoleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar