Sejarah Singkat
Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil (PINBUK) atau Center for Micro Enterprise Incubation didirikan
pada tanggal 13 Maret 1995 di Jakarta oleh Prof. DR.
B.J. Habibie Ketua Umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia), alm.
K.H. Hasan Basri Ketua Umum MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan Zainul
Bahar Noor, SE.
Direktur Utama Bank
Muamalat Indonesia (BMI) PINBUK didirikan karena adanya tuntutan yang cukup
kuat dari masyarakat yang menginginkan adanya perubahan dalam struktur ekonomi
masyarakat yang dikuasai oleh beberapa gelintir golongan tertentu, utamanya dari
ekonomi konglomerasi kepada ekonomi yang berbasis masyarakat banyak.
Latar Belakang
Ketika konsep “trickle
down effect” diluncurkan, diharapkan menjadi solusi atas kesenjangan
dan ketimpangan ekonomi di Indonesia. Ternyata harapan itu tidak terwujud, data
kemiskinan setiap tahun dari BPS dan berbagai lembaga lain menunjukkan bahwa
kemiskinan di negeri tercinta masih cukup signifikan. Sementara itu data dan
fakta juga menunjukkan bahwa usaha mikro kecil-lah yang terbukti bisa bertahan
di masa krisis, kinerjanya sepanjang tahun juga menggambarkan lebih besar dari
aspek jumlah, kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja hingga dalam pendapatan
domestik bruto dibanding usaha besar, sehingga strategi penanggulangan
kemiskinan melalui pemberdayaan usaha mikro kecil merupakan pilihan strategis
yang semestinya dikembangkan secara sistematis dan simultan.
Besarnya jumlah
penduduk miskin dan unit usaha mikro mengharuskan penanggulangan kemiskinan dan
pengembangan usaha mikro sebagai prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan
nasional. Dalam hal ini, PINBUK didirikan sejak 1995 dengan mengembangkan model
Lembaga Keuangan Mikro – Baitul Maal wat Tamwil (LKM BMT) sebagai strategi
pemberdayaan masyarakat melalui penumbuhkembangan keswadayaan dan kelembagaan
sosial ekonomi yang dapat menjangkau dan melayani lebih banyak unit usaha
mereka yang tidak mungkin dijangkau langsung oleh perbankan umum.
PBB melalui “Millenium
Development Goals (MDGs)” telah mentargetkan penurunan kemiskinan
hingga tahun 2015 sebesar 50% dari 1,5 milyar jumlah penduduk miskin dunia saat
ini melalui layanan Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Demikian juga Indonesia, pada
tanggal 26 Februari 2005 Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, telah
mencanangkan tahun 2005 sebagai Tahun Keuangan Mikro Indonesia. Hal ini semakin
mengukuhkan apa yang sudah dan sedang terus dilakukan oleh PINBUK selama ini
melalui pengembangan merupakan strategi yang tepat dalam pemberdayaan
masyarakat.
Visi
Menjadi lembaga yang
terpercaya di Indonesia dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan
masyarakat melalui pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) dan Kelompok-kelompok Usaha Mikro yang mandiri, berkelanjutan dan
mengakar di masyarakat.
Misi
Mewujudkan kehidupan
“Rahmatan lil’Alamin”, Rahmat bagi semua, dengan:
1. Membangun keswadayaan masyarakat dan pengembangan LKM/BMT dan
Kelompok-kelompok Usaha Mikro yang mandiri, berkelanjutan dan mengakar di
masyarakat.
2.
Menumbuhkembangkan praktek - praktek kewirausahaan yang bermutu dan
profesional.
3. Menciptakan akses yang lebih mudah hingga masyarakat miskin dan usaha mikro
mampu menjangkau peluang, informasi dan sumberdaya untuk pengembangan usaha.
4. Mengembangkan sumberdaya manusia dan sumberdaya ekonomi masyarakat miskin
dan usaha mikro serta lembaga - lembaga pendukung dalam pengembangannya.
5. Mendorong terwujutnya kebijakan publik yang mendukung pada peningkatan
akses masyarakat miskin dan usaha mikro kepada sumberdaya ekonomi melalui
pengembangan LKM/BMT.
6. Mengembangkan lembaga - lembaga pendukung/ infrastruktur dalam pengembangan
kualitas dan kuantitas LKM serta layanan pengembangan usaha mikro.
7. Mengembangkan pemberdayaan sosial masyarakat yang terpadu dalam aspek usaha
ekonomi produktif (UEP) dan usaha kesejahteraan sosial (UKS) pada berbagai
kelompok masyarakat.
8.
Memasyarakatkan Ekonomi Syariah di level Mikro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar